Adu Strategi Youbel Sondakh dan David Singleton Warnai Panasnya Game 3 Playoff IBL

Adu Strategi Youbel Sondakh dan David Singleton Warnai Panasnya Game 3 Playoff IBL
Jakarta, 29 Juni 2025 — Laga penentuan Game 3 antara Satria Muda Pertamina Jakarta dan Prawira Harum Bandung menjadi ajang adu strategi dua pelatih papan atas Indonesia Basketball League (IBL): Youbel Sondakh dan David Singleton. Dalam atmosfer panas playoff, kedua pelatih menampilkan pendekatan taktis berbeda demi satu tujuan: melaju ke semifinal.
Di kubu Satria Muda, pelatih Youbel Sondakh datang ke Game 3 dengan modal kemenangan meyakinkan di gim pertama. Dalam laga tersebut, Youbel sukses mengeksekusi strategi pertahanan ketat terhadap pemain kunci Prawira, seperti Norbertas Giga dan Yudha Saputera. Hasilnya, kedua pemain hanya mampu mencetak total 26 poin. Serangan Satria Muda juga tajam, dengan 12 tembakan tiga angka masuk dari 35 percobaan, serta penampilan gemilang Shannon Evans II yang mencatat triple-double.
Namun, David Singleton tidak tinggal diam. Di Game 2, pelatih asal Amerika Serikat ini melakukan penyesuaian besar. Ia memusatkan strategi serangan pada Brandis Raley-Ross, pemain veteran yang akhirnya mencetak 40 poin dalam kemenangan penting Prawira. Taktik isolasi yang membuka ruang bagi Raley-Ross terbukti efektif, sementara Prawira juga meningkatkan intensitas pertahanan. Mereka memaksa Satria Muda melakukan 19 turnover dan menurunkan efektivitas tembakan tiga angka tim lawan.
Game 3 pun menjadi panggung utama adu kecerdikan dua pelatih. Di satu sisi, Youbel harus menemukan cara untuk kembali memaksimalkan penembakan luar dan meminimalisasi turnover. Di sisi lain, Singleton dituntut untuk menjaga momentum dan kembali menekan Satria Muda melalui pertahanan agresif dan serangan berbasis isolasi.
Pertandingan ini bukan hanya soal eksekusi pemain di lapangan, tetapi juga pertarungan ide dan filosofi dua arsitek tim. Dalam laga yang berakhir dramatis di Britama Arena, keputusan sekecil rotasi pemain hingga pemilihan match-up menjadi penentu siapa yang melangkah dan siapa yang harus pulang.