Banjir dan Longsor Terjang Sumatra Utara, 4 Orang Tewas

Banjir dan Longsor Terjang Sumatra Utara, 4 Orang Tewas
Medan, Sumatra Utara – Bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Utara telah menelan korban jiwa. Sebanyak empat orang dilaporkan tewas, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka dan harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Bencana ini terjadi pada hari Sabtu, 23 November 2025, setelah hujan deras yang mengguyur kawasan ini selama beberapa hari berturut-turut, memperburuk kondisi tanah yang sudah jenuh air.
Kronologi Kejadian
Banjir mulai melanda daerah-daerah dataran rendah di sekitar Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang pada Sabtu pagi. Sementara itu, tanah longsor terjadi di daerah perbukitan Kabupaten Karo, yang dikenal dengan kontur tanah yang rawan longsor. Hujan yang terus mengguyur sejak Kamis malam menyebabkan sungai-sungai meluap, menggenangi pemukiman warga di sekitar wilayah tersebut. Di daerah yang lebih tinggi, longsoran tanah menutupi jalan-jalan utama dan merusak rumah-rumah penduduk.
Korban Tewas dan Kerusakan
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak empat orang dinyatakan meninggal dunia akibat tertimbun longsoran tanah dan terjebak banjir. Dua korban tewas ditemukan di Kecamatan Lau Balang setelah tanah longsor menutup rumah mereka, sementara dua korban lainnya ditemukan di Desa Tanjung Morawa, yang terendam banjir.
“Bencana ini datang begitu cepat dan memporak-porandakan banyak rumah. Tim kami masih melakukan pencarian dan evakuasi di beberapa titik yang sulit dijangkau,” kata Kepala BPBD Sumatra Utara, Anwar Siregar, dalam konferensi pers yang digelar pada pagi ini.
Selain korban jiwa, sedikitnya 12 orang dilaporkan luka-luka akibat tertimpa puing-puing rumah dan longsoran tanah. Sejumlah warga lainnya harus dirawat di rumah sakit setempat. Ratusan rumah rusak parah, dengan banyak yang terendam air atau tertimbun tanah longsor.
Evakuasi dan Bantuan
Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, serta relawan telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi dan memberikan bantuan darurat. Puluhan warga yang terjebak di area terdampak kini ditempatkan di posko pengungsian yang didirikan oleh pemerintah setempat. Bantuan pangan, air bersih, dan obat-obatan juga terus dikirimkan ke lokasi-lokasi pengungsian.
“Kami berupaya keras untuk mengevakuasi semua korban, termasuk mereka yang terjebak dalam bangunan yang runtuh akibat longsor. Cuaca yang tidak menentu membuat proses evakuasi cukup sulit, namun kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak,” ujar Anwar Siregar.
Sementara itu, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, menyatakan bahwa pemerintah kota segera menyalurkan bantuan awal berupa makanan, pakaian, dan perlengkapan tidur bagi warga yang terdampak. “Kami akan berkoordinasi dengan semua pihak untuk memastikan korban selamat mendapat pertolongan yang maksimal,” ujarnya.
Dampak Infrastruktur
Banjir dan longsor ini juga menyebabkan kerusakan pada infrastruktur penting, seperti jembatan, jalan, dan jaringan listrik. Akses jalan menuju beberapa daerah terputus total akibat tertutupnya jalan oleh material longsoran tanah, membuat proses distribusi bantuan menjadi terhambat.
Pihak PLN juga melaporkan bahwa beberapa wilayah terpaksa mengalami pemadaman listrik akibat terputusnya kabel-kabel listrik di beberapa titik. Tim teknis sedang bekerja untuk memulihkan pasokan listrik yang terganggu.
Waspada Potensi Bencana Lanjutan
Dengan curah hujan yang masih tinggi, pihak BPBD mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana susulan, terutama tanah longsor dan banjir di kawasan yang lebih rendah.
“Situasi masih sangat rawan, terutama di daerah yang sebelumnya terdampak longsor. Kami meminta masyarakat untuk tetap mengikuti arahan dari pihak berwenang dan menghindari perjalanan ke daerah-daerah rawan bencana,” tambah Anwar Siregar.
Pemerintah Terus Berupaya
Pemerintah daerah juga berjanji akan segera melaksanakan proses rehabilitasi dan rekonstruksi untuk kawasan yang terdampak bencana. Pemerintah pusat, melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga telah menginstruksikan bantuan darurat serta tim medis untuk memberikan pertolongan kepada para korban.
"Saat ini, prioritas utama kami adalah menyelamatkan nyawa, memastikan kebutuhan dasar terpenuhi, dan membantu warga yang terdampak bencana. Setelah situasi kondusif, kami akan segera melaksanakan proses pemulihan di kawasan ini,” ujar Kepala BNPB, Suharyanto.
Mitigasi Bencana dan Persiapan Menghadapi Musim Hujan
Bencana ini menyoroti pentingnya upaya mitigasi bencana di wilayah Sumatra Utara, yang sering kali dilanda bencana alam pada musim hujan. Para ahli memperingatkan agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi bencana alam di masa mendatang.
Sebagai langkah awal, pemerintah provinsi telah merencanakan untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana dan melakukan pembenahan infrastruktur yang lebih tahan terhadap bencana alam, terutama di daerah-daerah rawan longsor.


