Bom, Rudal, dan Amarah: Iran–Israel Panaskan Dunia!

Teheran – Tel Aviv, 22 Juni 2025
Krisis geopolitik Iran dan Israel meledak menjadi konflik bersenjata penuh. Dalam 48 jam terakhir, Amerika Serikat secara terbuka melancarkan serangan udara ke tiga situs nuklir strategis Iran, termasuk Fordow dan Natanz, menggunakan pesawat siluman B‑2 Spirit. Serangan ini menimbulkan kehancuran besar, meski dampak pasti terhadap program nuklir Iran masih diperdebatkan.
Israel, yang memulai serangan lebih dulu sejak 13 Juni lewat "Operation Rising Lion", terus menggempur infrastruktur militer Iran. Sebagai balasan, Iran meluncurkan puluhan rudal balistik ke kota-kota besar Israel seperti Tel Aviv dan Haifa, menyebabkan korban sipil dan kepanikan nasional. Bandara Ben Gurion sempat ditutup sementara.
Di tengah ketegangan, Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz—jalur penting ekspor minyak dunia—jika agresi terus berlanjut. Lebih dari 650 korban jiwa tercatat di Iran dan 24 di Israel, dengan ribuan lainnya terluka.
Sementara itu, negara-negara G7 dan PBB mendesak gencatan senjata segera. Namun, baik Iran maupun Israel belum menunjukkan tanda-tanda akan mundur. Dunia kini menatap Timur Tengah dengan cemas, khawatir konflik ini bisa merembet menjadi perang regional berskala luas.