Wilayah Simeulue↗, Aceh, diguncang gempa bumi tektonik pada Selasa (9/12/2025) siang. Gempa ↗yang semula terukur M 5,4 ini kemudian diperbarui oleh Badan Meteorologi↗, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjadi M 5,2. Meskipun pusat gempa berada di laut dan dirasakan cukup kuat, hasil pemodelan BMKG memastikan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Daryono menyebut, gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam ke bawah Lempeng Eurasia. "Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," jelas Daryono dalam keterangan resminya, Selasa (9/12/2025). Lebih lanjut, analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki pergerakan geser naik (Oblique Thrust Fault).
Gempa M 5,2 ini menimbulkan guncangan yang terasa di beberapa wilayah di Aceh, namun hingga kini belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan signifikan. Berdasarkan skala intensitas Modified Mercalli Intensity (MMI), guncangan dirasakan di:
Simeulue: Skala intensitas III - IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah). Aceh Selatan: Skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu). Aceh Barat Daya: Skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu).

