Harga Beras Melonjak, Masyarakat Dihimbau Waspada Pengeluaran

Harga Beras Melonjak, Masyarakat Dihimbau Waspada Pengeluaran
Jakarta, 18 Juli 2025 – Harga beras di Indonesia kembali mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir. Data dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) menunjukkan, baik beras medium maupun premium saat ini dijual jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), memicu kekhawatiran di tengah masyarakat.
Kenaikan tertinggi tercatat di wilayah zona III, seperti Indonesia bagian timur. Di daerah ini, harga beras medium menembus angka Rp16.177 per kilogram, naik hampir 20 persen dibanding bulan lalu. Sementara itu, beras premium mencapai Rp18.049 per kilogram, naik lebih dari 14 persen.
“Lonjakan ini disebabkan oleh berakhirnya masa panen besar sejak April lalu, sehingga stok gabah menurun,” ujar Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers, Jumat pagi. Ia juga menyoroti praktik pembelian gabah secara besar-besaran oleh penggilingan saat panen, yang ikut mempersempit pasokan di pasaran.
Tak hanya faktor produksi, distribusi dan logistik juga menjadi perhatian. Di wilayah seperti Kalimantan Utara, biaya angkut yang tinggi menyebabkan harga beras melonjak lebih cepat. Bahkan di Tarakan, sebagian warga dilaporkan mulai memilih beras non-resmi asal Malaysia karena lebih murah.
Untuk mengatasi kondisi ini, pemerintah mempercepat distribusi beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) melalui Perum Bulog. Program ini menargetkan 1,3 juta ton beras akan disalurkan hingga akhir tahun. Harga jual SPHP ditetapkan maksimal Rp12.500 per kilogram, jauh di bawah harga pasar saat ini.
“Operasi pasar akan digencarkan di wilayah yang terdampak parah. Kami juga mengawasi praktik curang seperti pengoplosan beras dan pelanggaran HET,” tambah Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi.
Namun demikian, pengamat ekonomi pertanian menilai langkah tersebut belum cukup. “Selama struktur biaya distribusi dan tata niaga tidak dibenahi, harga akan tetap fluktuatif setiap habis panen raya,” kata Dr. Siti Rahma, dosen Institut Pertanian Bogor.
Sementara itu, masyarakat diminta tetap bijak dalam berbelanja dan memanfaatkan program pangan murah yang disediakan pemerintah daerah. Warga juga dihimbau segera melaporkan jika menemukan harga beras di atas HET atau kualitas beras curah yang dijual sebagai beras premium.