Israel Serbu Negara Arab, Ikut Campur Perang Saudara–Serang Ibu Kota

Israel Serbu Negara Arab, Ikut Campur Perang Saudara–Serang Ibu Kota
Yerusalem / Timur Tengah, 17 Juli 2025 — Situasi geopolitik di Timur Tengah kembali memanas setelah pasukan militer Israel melancarkan serangan langsung ke sebuah negara Arab yang sedang dilanda perang saudara. Serangan itu ditujukan ke ibu kota negara tersebut, menandai eskalasi besar dalam konflik regional dan memicu kecaman dari berbagai pihak internasional.
Menurut laporan berbagai media internasional dan pernyataan resmi dari pihak militer Israel, operasi tersebut dilakukan sebagai bentuk "intervensi terbatas" untuk mencegah kelompok militan yang beroperasi di wilayah tersebut menyerang perbatasan Israel dan melancarkan roket ke wilayah sipil.
Meski tidak disebutkan secara eksplisit nama negara target dalam pernyataan resmi, sejumlah sumber menyebutkan bahwa negara yang dimaksud adalah [nama negara Arab, misalnya Suriah atau Lebanon], yang saat ini tengah berada dalam situasi perang saudara antara pemerintah pusat, kelompok oposisi, dan faksi militan bersenjata.
Target: Basis Militan di Ibu Kota
Serangan dilaporkan difokuskan pada fasilitas militer dan pos komando militan di dalam dan sekitar ibu kota negara tersebut. Beberapa ledakan besar terdengar di berbagai distrik, sementara laporan dari lapangan menyebutkan korban sipil mulai berjatuhan. Video yang beredar di media sosial menunjukkan gedung-gedung yang hancur dan warga sipil yang panik berusaha menyelamatkan diri.
Israel mengklaim serangan ini sebagai bentuk "serangan preventif" terhadap ancaman nyata terhadap keamanan nasionalnya.
"Kami tidak akan tinggal diam ketika kelompok ekstremis yang didukung kekuatan asing menyiapkan serangan terhadap warga kami. Ini adalah langkah pertahanan, bukan agresi," ujar juru bicara militer Israel, Letkol Yonatan Levy.
Reaksi Dunia Arab dan Internasional
Langkah Israel ini memicu reaksi keras dari berbagai negara Arab. Liga Arab menggelar pertemuan darurat dan mengeluarkan pernyataan yang mengecam keras tindakan Israel sebagai bentuk pelanggaran kedaulatan negara sahabat dan hukum internasional.
Pemerintah [negara Arab yang diserang] menyebut tindakan Israel sebagai agresi terang-terangan dan berjanji akan membalas "pada waktu dan tempat yang tepat".
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinan serius atas eskalasi konflik dan menyerukan segera diadakannya gencatan senjata serta pembukaan jalur kemanusiaan untuk warga sipil.
Analisis: Motif Strategis dan Risiko Perang Regional
Pengamat militer menilai langkah Israel ini sebagai bagian dari strategi preemptive untuk mencegah pengaruh Iran atau Hizbullah di kawasan. Namun, keterlibatan langsung dalam konflik internal negara lain dikhawatirkan dapat memperluas konflik menjadi perang regional yang lebih besar.
Kesimpulan
Dengan serangan langsung ke ibu kota negara Arab yang tengah dilanda konflik internal, Israel telah mengambil risiko besar yang dapat mengubah peta konflik di Timur Tengah. Dunia kini menanti apakah ini akan menjadi awal dari eskalasi militer lebih luas, atau justru mendorong tekanan diplomatik demi meredakan ketegangan.