Jembatan Ambruk di India, 20 Orang Tewas: Pemerintah Janji Usut Tuntas

Jembatan Ambruk di India, 20 Orang Tewas: Pemerintah Janji Usut Tuntas
Vadodara, India – Sebuah tragedi memilukan terjadi di negara bagian Gujarat, India, ketika sebuah jembatan tua ambruk pada Rabu, 9 Juli 2025, menyebabkan sedikitnya 20 orang tewas. Insiden ini terjadi di Jembatan Gambhira yang melintasi Sungai Mahi, tepatnya di antara Mujpur dan Gambhira, distrik Padra, Vadodara.
Jembatan tersebut dibangun pada tahun 1985 dan telah lama menjadi jalur penting bagi kendaraan umum dan logistik. Namun, pada hari naas tersebut, bagian tengah jembatan runtuh secara tiba-tiba saat sejumlah kendaraan melintas, termasuk sebuah truk tangki bermuatan asam sulfat yang kemudian bocor, memperparah kondisi di lokasi kejadian.
Evakuasi Terkendala dan Korban Terus Bertambah
Laporan awal menyebutkan 10 korban jiwa, namun jumlah tersebut meningkat menjadi 20 orang seiring dengan dilanjutkannya proses evakuasi oleh tim penyelamat. Tumpahan bahan kimia dari truk tangki membuat proses pencarian korban semakin sulit dan berbahaya.
Penyebab dan Investigasi
Menurut hasil awal penyelidikan teknis, runtuhnya jembatan disebabkan oleh kerusakan pada struktur penyangga (pedestal) serta articulation joints. Ironisnya, sejak tahun 2021, jembatan ini sudah dinyatakan tidak layak pakai dalam laporan internal, namun tidak ada langkah perbaikan signifikan yang diambil oleh pihak berwenang.
Pemerintah Negara Bagian Gujarat telah menskors empat insinyur dari Dinas Jalan dan Bangunan, sementara pemerintah pusat menjanjikan investigasi menyeluruh dalam waktu 30 hari.
Reaksi Pemerintah dan Masyarakat
Perdana Menteri Narendra Modi menyampaikan belasungkawa mendalam dan menjanjikan kompensasi melalui Prime Minister’s National Relief Fund (PMNRF) untuk keluarga korban dan para korban luka-luka. Insiden ini juga memicu kecaman luas terhadap lemahnya pengawasan dan pemeliharaan infrastruktur publik di India.
Para aktivis dan pakar infrastruktur menilai kejadian ini sebagai cerminan dari sistem pemeliharaan jembatan yang diabaikan, serta dugaan pemotongan anggaran dan kelalaian birokrasi yang sudah lama terjadi.