MENGHINA PESANTREN DAN KYAI, TRANSTV KENA BOIKOT

MENGHINA PESANTREN DAN KYAI, TRANSTV KENA BOIKOT
Jakarta, 15 Oktober 2025 – Program televisi yang disiarkan oleh TransTV baru-baru ini menuai kontroversi besar setelah salah satu segmen dalam acara mereka dinilai menghina pesantren dan kyai (ulama) Islam. Insiden ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat, organisasi Islam, dan tokoh agama, yang mengutuk tayangan tersebut sebagai bentuk ketidakhormatan terhadap institusi pendidikan Islam dan figur kyai yang dihormati.
Insiden tersebut berawal dari sebuah diskusi yang diadakan dalam acara yang seharusnya menghibur, namun malah berujung pada pernyataan yang dianggap melecehkan pesantren, yang dikenal sebagai pusat pendidikan agama Islam, serta kyai sebagai tokoh spiritual yang memiliki pengaruh besar di kalangan umat Muslim. Dalam acara tersebut, terdapat pernyataan yang dianggap merendahkan peran penting pesantren dalam mendidik generasi muda serta meragukan integritas kyai dalam menjalankan peran mereka sebagai pemimpin spiritual dan moral masyarakat.
Banyak pihak menilai bahwa pernyataan tersebut mencederai nilai-nilai toleransi dan menghormati perbedaan yang seharusnya dijunjung tinggi di Indonesia, sebuah negara dengan mayoritas penduduk Muslim. Respons dari masyarakat pun tidak lama datang. Sejumlah organisasi Islam, termasuk Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam sikap yang dianggap tidak sensitif terhadap tradisi dan ajaran Islam.
Tidak hanya itu, masyarakat juga memanggil untuk melakukan boikot terhadap TransTV. Hashtag #BoikotTransTV menjadi trending topic di media sosial, dengan banyak netizen yang menyatakan kekecewaannya atas tayangan yang dinilai tidak edukatif dan merusak keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Sebagai respons terhadap tekanan publik, TransTV melalui akun media sosial resmi mereka menyampaikan permintaan maaf dan mengklaim bahwa pernyataan tersebut tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun. Namun, permintaan maaf ini tampaknya belum cukup untuk meredakan kemarahan publik.
Dalam pernyataan tertulis, TransTV menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk menjaga keberagaman dan nilai-nilai toleransi dalam setiap program yang disiarkan, serta berjanji akan lebih berhati-hati dalam memilih topik yang sensitif. Namun, para pengamat media dan tokoh agama menilai bahwa hal ini perlu diikuti dengan tindakan konkret, seperti evaluasi menyeluruh terhadap konten yang ada di stasiun tersebut.
Sebagai dampak dari insiden ini, banyak program lainnya di TransTV yang mulai diawasi secara ketat oleh publik. Boikot yang dilancarkan oleh sejumlah elemen masyarakat juga diperkirakan akan berdampak pada rating stasiun televisi tersebut dalam beberapa waktu ke depan.
Sementara itu, beberapa pengamat media mengingatkan pentingnya sikap lebih bijak dalam menyajikan konten yang berkaitan dengan topik sensitif, khususnya yang berhubungan dengan agama dan budaya. Masyarakat pun diminta untuk lebih mengedepankan dialog konstruktif guna menjaga kerukunan antar umat beragama di Indonesia.


