Obama Kritik Donald Trump: ‘Pemerintahan Trump Menghancurkan Nilai-Nilai Demokrasi’

Obama Kritik Donald Trump: ‘Pemerintahan Trump Menghancurkan Nilai-Nilai Demokrasi’
Washington, D.C. — Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, kembali menyoroti kepemimpinan Donald Trump dalam sebuah pidato baru-baru ini, mengecam mantan presiden tersebut atas kebijakan-kebijakan yang ia sebut sebagai ancaman terhadap nilai-nilai demokrasi Amerika.
Dalam pidatonya di sebuah acara amal yang digelar di Washington, Obama mengungkapkan kekhawatirannya terhadap dampak dari kepemimpinan Trump terhadap institusi-institusi negara dan keberagaman masyarakat Amerika. Obama menilai bahwa selama masa pemerintahan Trump, terjadi kemunduran dalam hal kebebasan sipil, hak asasi manusia, dan keberagaman yang menjadi dasar dari demokrasi Amerika.
"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menyaksikan serangan terhadap integritas pemilu, serangan terhadap kebebasan pers, dan upaya untuk mengabaikan hak-hak dasar warga negara. Kita tidak boleh membiarkan politik kebencian dan polarisasi merusak apa yang telah kita bangun sebagai bangsa," ujar Obama dengan nada tegas.
Obama juga menyebut bahwa kebijakan luar negeri Trump yang sering kali tidak konsisten dan tidak diplomatis telah merusak hubungan Amerika dengan negara-negara sekutunya. Salah satu yang disoroti adalah keputusan Trump untuk menarik Amerika dari Kesepakatan Iklim Paris dan kebijakan "America First" yang dinilai mengisolasi negara tersebut di panggung internasional.
“Pemerintahan Trump menunjukkan bagaimana mudahnya untuk menghancurkan kerja keras yang telah dilakukan banyak orang selama bertahun-tahun. Kita harus bersama-sama mengembalikan Amerika ke jalur yang benar,” tambahnya.
Kritikan Obama ini muncul menjelang pemilihan presiden 2024 yang semakin mendekat. Meskipun Trump belum secara resmi mengumumkan pencalonannya, ia tetap menjadi figur sentral dalam politik Partai Republik, sementara Obama terus memberikan dukungannya terhadap kandidat-kandidat yang lebih moderat.
Dalam bagian akhir pidatonya, Obama menekankan pentingnya persatuan nasional dan keharusan untuk memperjuangkan kebijakan yang inklusif serta adil bagi seluruh rakyat Amerika, terlepas dari latar belakang politik, ras, atau agama.
"Saatnya bagi kita untuk kembali ke jalan yang benar dan memperbaiki keretakan yang ada. Amerika yang kuat adalah Amerika yang bersatu, bukan terpecah belah," tutupnya.
Sebagai tanggapan, Trump melalui media sosialnya mengkritik Obama dengan menyebutnya sebagai "mantan presiden yang gagal" dan menyarankan agar Obama fokus pada "pekerjaan pribadinya" daripada ikut campur dalam urusan politik saat ini. Perdebatan ini diprediksi akan semakin memanas menjelang Pemilu 2024.


