UGM Buka Suara tentang Ijazah Jokowi

UGM Buka Suara tentang Ijazah Jokowi
Yogyakarta, 24 Agustus 2025 – Universitas Gadjah Mada (UGM) akhirnya buka suara terkait polemik keaslian ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belakangan kembali mencuat ke publik. Melalui berbagai pernyataan resmi, UGM menegaskan bahwa Jokowi adalah alumni sah Fakultas Kehutanan dan telah menyelesaikan seluruh proses akademik sesuai ketentuan yang berlaku.
Rektor UGM, Prof. Ova Emilia, menyampaikan bahwa seluruh dokumen akademik milik Jokowi—mulai dari data penerimaan, Kartu Rencana Studi (KRS), skripsi, hingga dokumen wisuda—tersimpan lengkap di arsip universitas. Ia juga menegaskan bahwa tidak ada keraguan sedikit pun terhadap keaslian ijazah yang dimiliki oleh Presiden ke-7 Republik Indonesia tersebut.
“Joko Widodo tercatat sebagai mahasiswa UGM, lulus pada 5 November 1985 dan diwisuda pada 19 November 1985. Kami memiliki data lengkap dan valid terkait seluruh proses akademik beliau,” ujar Prof. Ova dalam sebuah podcast resmi UGM yang dirilis pada 22 Agustus 2025.
Pernyataan ini mempertegas klarifikasi UGM sebelumnya yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Kehutanan, Prof. Sigit Sunarta, menyusul tuduhan sejumlah pihak yang meragukan font dan format pada dokumen skripsi Jokowi. Ia menyayangkan opini-opini menyesatkan yang beredar di publik tanpa dasar yang kuat.
Tak hanya itu, UGM juga telah menerima audiensi dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis (TPUA) yang mengajukan pertanyaan seputar riwayat akademik Jokowi. Dalam pertemuan tersebut, perwakilan UGM menunjukkan sejumlah bukti konkret yang mendukung klaim keabsahan ijazah, termasuk dokumen arsip dan kesaksian teman seangkatan.
Lebih lanjut, UGM menyatakan siap menghadapi proses hukum yang kini sedang berlangsung di Pengadilan Negeri Sleman. Pihak kampus menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi integritas akademik dan mendukung jalannya proses hukum secara transparan.
“Kami tidak sedang membela individu, tetapi membela data dan kebenaran akademik,” tegas Prof. Wening Udasmoro, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran.
Di tengah berkembangnya isu ini, Presiden Jokowi sendiri sempat menanggapi santai dalam sebuah acara reuni alumni Fakultas Kehutanan UGM. Ia menyindir bahwa jika ijazahnya dianggap palsu, maka seluruh angkatan yang bersamanya bisa saja ikut diragukan.
UGM berharap agar polemik ini bisa dilihat secara proporsional dengan mengacu pada bukti dan data resmi, bukan sekadar opini atau narasi yang belum terverifikasi.