Ukraina Luncurkan Drone ke Moskow, Tapi Berhasil Dihancurkan

Ukraina Luncurkan Drone ke Moskow, Tapi Berhasil Dihancurkan
Moskow, 19 Juli 2025 — Serangan udara menggunakan drone kembali terjadi di wilayah ibu kota Rusia, Moskow, pada Jumat malam waktu setempat. Menurut laporan resmi dari Pemerintah Rusia, sistem pertahanan udara mereka berhasil mencegat dan menghancurkan beberapa drone yang diluncurkan oleh Ukraina sebelum mencapai target.
Wali Kota Moskow, Sergey Sobyanin, menyampaikan bahwa 13 unit drone berhasil dideteksi dan dihentikan dalam waktu kurang dari dua jam. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa total 73 drone Ukraina dicegat di seluruh wilayah Rusia pada malam yang sama, dengan tiga di antaranya terbang menuju Moskow.
"Tidak ada korban jiwa atau kerusakan besar yang dilaporkan sejauh ini. Situasi di kota telah terkendali sepenuhnya," kata Sobyanin melalui saluran resmi Telegram.
Akibat ancaman tersebut, beberapa penerbangan di bandara Moskow sempat ditunda sebagai langkah pengamanan. Namun, aktivitas di wilayah ibu kota kini dilaporkan telah kembali normal.
Serangan Drone Beruntun
Serangan ini merupakan yang ketiga berturut-turut dalam tiga malam terakhir, yang menandai peningkatan tajam dalam penggunaan drone oleh Ukraina sebagai bagian dari taktik serangan jarak jauh terhadap sasaran di wilayah Rusia. Para analis menilai langkah ini sebagai upaya Ukraina untuk meningkatkan tekanan terhadap Moskow di tengah stagnasi medan perang di front timur dan selatan.
Belum Ada Tanggapan dari Ukraina
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Ukraina terkait serangan drone tersebut. Namun, dalam beberapa bulan terakhir, militer Ukraina telah secara terbuka mengakui penggunaan drone untuk operasi lintas batas terhadap target militer dan infrastruktur Rusia.
Respons Internasional
Serangan drone ke Moskow telah menjadi sorotan internasional karena menunjukkan kemampuan Ukraina untuk menembus pertahanan udara Rusia di wilayah yang jauh dari garis depan konflik. Beberapa pihak di Barat menyatakan dukungan atas "hak Ukraina untuk membela diri", namun menyerukan agar serangan tidak menyasar warga sipil.
Situasi masih berkembang, dan pihak berwenang Rusia menyatakan bahwa sistem pertahanan udara akan tetap siaga penuh untuk menghadapi potensi serangan berikutnya.