Warga Washington Meninggal Akibat Infeksi Flu Burung H5N5

Warga Washington Meninggal Akibat Infeksi Flu Burung H5N5
Washington, D.C. — Seorang warga negara bagian Washington dilaporkan meninggal dunia setelah terinfeksi virus flu burung tipe H5N5, menurut laporan dari Departemen Kesehatan Negara Bagian Washington pada hari Selasa (23/11). Kasus ini menjadi yang pertama di AS yang melibatkan kematian akibat flu burung tipe tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
Kematian yang Mengguncang
Korban yang meninggal adalah seorang pria berusia 52 tahun yang sebelumnya tercatat mengalami gejala mirip flu beberapa hari setelah kontak dekat dengan unggas yang terinfeksi. Meskipun telah mendapatkan perawatan medis intensif di rumah sakit, kondisinya semakin memburuk, dan akhirnya dia meninggal dunia akibat komplikasi yang disebabkan oleh infeksi virus tersebut.
Penyebaran Virus H5N5
Flu burung H5N5, yang merupakan varian lebih baru dari virus flu burung H5N1, diketahui dapat menginfeksi manusia, meskipun jarang terjadi. Sebagian besar kasus infeksi manusia di dunia disebabkan oleh kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi, seperti ayam atau burung liar. Meski demikian, penularan antar manusia sangat jarang terjadi, dan para ahli kesehatan belum menemukan bukti yang menunjukkan adanya risiko wabah global.
Pihak berwenang di Washington segera meluncurkan penyelidikan untuk melacak sumber infeksi dan memastikan apakah ada potensi penyebaran lebih lanjut di komunitas sekitar. Sejauh ini, tidak ada laporan tambahan mengenai infeksi manusia lainnya.
Respons Pemerintah dan Ahli Kesehatan
Kementerian Kesehatan Washington menyatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) untuk menyelidiki kasus ini lebih lanjut. "Kami ingin memastikan bahwa kami dapat mencegah potensi penyebaran virus ini ke orang lain," kata Direktur Kesehatan Negara Bagian Washington, Dr. Maria Gonzalez, dalam konferensi pers yang diadakan setelah kematian tersebut.
Dr. Lisa Howard, seorang ahli virologi dari Universitas Washington, menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap flu burung, terutama di kalangan peternak unggas dan mereka yang sering berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut. "Meskipun kasus manusia terinfeksi H5N5 sangat jarang, kita tidak bisa menurunkan kewaspadaan. Penting untuk mematuhi pedoman kesehatan dan segera mencari perawatan medis jika mengalami gejala flu setelah kontak dengan unggas."
Tindakan Pencegahan
Pemerintah setempat mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati atau menangani unggas yang menunjukkan tanda-tanda sakit atau mati mendadak. Warga juga diminta untuk segera melapor ke otoritas kesehatan jika menemukan kasus serupa di lingkungan mereka.
Kepada peternak unggas, pihak berwenang memberikan panduan untuk memeriksa kesehatan ternak secara rutin dan melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan, termasuk vaksinasi dan pembatasan kontak dengan burung liar.


